Wayang Punokawan,
Lambang kesederhanaan serta ketulusan dalam pengabdiannya.
Tokoh Punakawan Wayang Kulit
Punakawan
atau Panakawan artinya "abdi setia". Para tokoh
punakawan mempunyai peran sebagai abdi atau pembantu
tokoh-tokoh utama pewayangan. Tokoh punakawan ini dalam cerita asli Ramayana
maupun Mahabarata (versi India maupun Srilanka) tidak dikenal. Cerita yang
berkaitan dengan tokoh-tokoh ini merupakan hasil kreatifitas para pujangga dan
dalang Indonesia. Oleh karena itu, sifat dan perilaku para tokoh punakawan ini
pun sangat mencerminkan budaya Indonesia.
Tokoh
punakawan
Versi
wayang kulit Jawa Tengah dan Jawa Timur : Semar Badranaya, Petruk, Gareng, dan
Bagong. Untuk beberapa daerah lain, ada sedikit perbedaan. Misalnya di wayang
golek Sunda, tidak dikenal Bagong dan Petruk, melainkan Cepot dan Dawala
(Dewala). Petruk dalam wayang kulit Jawa Tengah adalah Dewala dalam Wayang
Golek Sunda
Sedangkan Cepot, sebagai pengganti
Bagong, memiliki ciri fisik yang sedikit berbeda. Selain itu, kalau Bagong
adalah anak bungsu Semar, Cepot merupakan anak sulung Semar dalam cerita wayang
golek Jawa Barat. Di daerah Cirebon, tokoh Bagong dikenal dengan nama Lamsijan.
Di daerah Banyumas, dikenal dengan nama Bawor.
Meskipun di beberapa daerah memiliki
nama dan ciri fisik yang agak berbeda, namun cerita tokoh punakawan pada
dasarnya sama, yaitu mempunyai peran sebagai abdi/pelayan tokoh utama. Tokoh
punakawan juga menggambarkan sebagai rakyat jelata diantara para kesatria dan
raja-raja. Selain itu, penampilan tokoh punakawan juga mempunyai fungsi untuk
menghibur dan menjadi penghubung komunikasi antara dalang dan penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar